Minggu, 19 Desember 2010

Suriname-Negara Benua Amerika Mayoritas Jawa

Republik Suriname (Surinam), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Perancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara dengan Samudra Atlantik.
Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.

SEJARAH NEGARA REPUBLIK SURINAME

Wilayah Suriname mulai dikenal luas sejak abad ke-15, yaitu ketika bangsa-bangsa imperialis Eropa berlomba menguasai Guyana, suatu dataran luas yang terletak di antara Samudera Atlantik, Sungai Amazon, Rio Negro, Sungai Cassiquiare dan Sungai Orinoco. Semula dataran ini oleh para ahli kartografi diberi nama Guyana Karibania (Guyana yang berarti dataran luas yang dialiri oleh banyak sungai dan Karibania dari kata Caribs yaitu nama penduduk asli yang pertama kali mendiami dataran tersebut).
Dalam suatu cerita fiktif "El Dorado", Guyana digambarkan sebagai suatu wilayah yang kaya akan kandungan emas. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa cerita fiktif tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong orang-orang Eropa untuk bersaing menguasai Guyana.
Pada tahun 1449 pelaut Spanyol, Alonzo de Ojeda dan Juan de la Cosa berlayar menyusuri pantai timur laut Amerika Selatan, yang saat itu mereka sebut Wild Coast, dan mendarat di wilayah Guyana. Vincent Juan Pinzon kemudian menguasai Guyana atas nama Raja Spanyol. Selama abad ke-16 dan ke-17, Guyana dikuasai silih berganti oleh Spanyol, Belanda, Inggris, Perancis dan Portugal.
Pada tahun 1530 Belanda mendirikan pusat perdagangan pertama di dataran tersebut. Pada tahun 1593 raja Spanyol mengambil alih dan menguasai Guyana hingga tahun 1595, yaitu ketika para bangsawan Inggris datang dan mulai mengusai daerah-daerah pantai. Sementara itu, Belanda mulai mengembangkan perdagangannya secara bertahap di daerah pedalaman. Daerah Guyana sepenuhnya jatuh ke tangan Inggris sejak tahun 1630 hingga tahun 1639.
Pada tahun yang sama Belanda berhasil menguasai kembali sebagian besar Guyana sedangkan Perancis menguasai daerah-daerah di samping sungai Suriname. Akibat dari persaingan tersebut, wilayah Guyana saat ini terbagi menjadi lima bagian yaitu Guyana Espanola (bagian dari Venezuela sekarang); Inglesa (Guyana sekarang); Holandesa (Suriname); Francesa (Cayenne) dan Portuguesa (bagian dari wilayah Brazil). Suriname terletak di bagian tengah dari wilayah Guyana yang telah terbagi-bagi tersebut, terbentang antara dua derajad hingga enam derajat Lintang Utara, dan antara 54 derajat hingga 58 derajat Bujur Barat dengan luas wilayah kurang lebih 163.265 kilometer persegi. Batas bagian timur wilayah Suriname adalah Sungai Marowijne yang memisahkan Suriname dengan Cayenne; di bagian selatan terdapat deretan pegunungan Acarai dan Toemoe hoemak yang memisahkan Suriname dengan wilayah Brazil. Di bagian barat berbatasan dengan wilayah Guyana yang ditandai oleh aliran Sungai Corantijne, sementara di bagian utara dibatasi oleh garis pantai Samudera Atlantik.
Pada tahun 1651 Suriname diserang oleh Inggris dan sejak saat itu, menjadi wilayah kekuasaan Inggris hingga penandatanganan perjanjian perdamaian Breda tahun 1667. Berdasarkan perjanjian itu, Suriname menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Namun Inggris kembali memasuki Suriname pada tahun 1781 hingga 1783 dan Suriname kemudian dijadikan daerah protektorat Inggris dari tahun 1799 hingga 1802. Melalui perjanjian Amiens, 27 Maret 1802, Suriname, Barbice, Demerara dan Essquibo berada di bawah kekuasaan Belanda, namun setahun kemudian Inggris kembali merebut wilayah-wilayah itu dan sejak tahun 1804 Suriname menjadi koloni Inggris dengan sebutan the British Interregnum.
Selama Suriname berada di bawah kekuasaan Inggris, situasi ekonomi Suriname mengalami kemunduran. Penyebab utama adalah pelarangan perdagangan budak, sementara kebun - kebun masih sangat memerlukan tenaga buruh untuk dikelola. Selanjutnya melalui perjanjian London pada tanggal 13 Agustus 1814 dan diratifikasi dalam perjanjian Wina, Suriname dikembalikan lagi kepada pihak Belanda. Pemerintahan Suriname dipimpin langsung oleh seorang gubernur dengan didampingi oleh sebuah dewan kepolisian yang bertugas sebagai penasihat gubernur.
Dengan dihapusnya perbudakan pada tanggal 1 Juli 1863, kehidupan ekonomi semakin tidak menentu. Pada tahun 1870, pemerintah Belanda menandatangani sebuah perjanjian dengan Inggris untuk mendatangkan imigran asing ke Suriname. Perjanjian ini diimplementasikan secara resmi pada tahun 1873 sampai 1914, di mana rombongan imigran Hindustan pertama dari India didatangkan. Kedatangan rombongan berikutnya adalah para imigran dari Jawa pada tahun 1890.
Seiring dengan ditempatkannya para imigran di sektor perkebunan, Suriname mengalami kemajuan pula dalam beberapa bidang lainnya. [Telekomunikasi]], pembuatan jalan raya dan pembukaan jalur hubungan laut langsung antara Suriname dan Belanda merupakan contoh.
Pecahnya Perang Dunia Pertama tidak mempengaruhi situasi ekonomi - politik Suriname. Pada tanggal 15 Desember 1954, pemerintah Belanda bersama beberapa wakil dari Suriname menandatangani sebuah memorandum yang isinya rencana pengakhiran penjajahan. Dalam sebuah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1961, para wakil Suriname yang dipimpin oleh Perdana Menteri Pengel menuntut dibentuknya sebuah pemerintahan sendiri. Tuntutan itu semakin menjadi setelah didirikannya beberapa partai politik yang dibentuk pada dasawarsa itu, semakin gencar menyampaikan tuntutan agar Suriname diberikan kebebasan penuh secepatnya.
Tuntutan ini ditanggapi secara serius dengan diadakannya sebuah konferensi di Belanda pada tahun 1970. Konferensi ini diadakan untuk membicarakan persiapan pelepasan Suriname sekaligus menyusun kabinet yang terdiri dari wakil-wakil partai. Suriname selanjutnya menjadi negara merdeka sejak tanggal 25 November 1975. Walaupun demikian, perekonomian negara yang baru merdeka ini tetap sangat tergantung pada bantuan pembangunan Belanda.
Pada tanggal 25 Februari 1980, lima tahun setelah kemerdekaannya, Suriname diguncang oleh kudeta yang dilancarkan pihak militer. Peristiwa kudeta ini telah mengakibatkan jatuhnya Pemerintah Demokrasi Parlementer pertama sejak kemerdekaan Suriname. Situasi menjadi semakin panas dengan tampilnya penduduk suku Bushnegro dan Amerindian yang tinggal di daerah-daerah pedalaman, sebagai penentang utama kekuasaan militer. Sekitar 35.000 penduduk Bushnegro dan 6500 Amerindian telah menjadi pelaku utama pemberontakan terhadap penguasa militer.
Kelompok-kelompok militan dari kedua golongan itu adalah kelompok Mandela (Bushnegro) di bawah pimpinan mantan anggota militer Ronny Bruswijk dan kelompok Tukayana Amazones (Amerindian). Sebagai reaksi terhadap pemberontakan tersebut, pada tanggal 8 Desember 1982 pihak militer melakukan penembakan terhadap 15 tokoh demonstran.
Peristiwa ini telah mengakibatkan dihentikannya bantuan pembangunan Belanda kepada Suriname, yang berdampak semakin buruknya kondisi perekonomian Suriname. Puncak dari konflik bersenjata tersebut terjadi pada tahun 1986, yaitu ketika Pihak Militer terpaksa harus berhadapan dengan pemberontak Bushnegro yang telah bersatu dan menamakan dirinya Jungle Commando. Sementara itu, dalam tahun yang sama kelompok Amerindian juga meningkatkan aksi pemberontakannya. Kemelut ini telah mengakibatkan sekitar 7000 orang Bushnegro melarikan diri ke Cayenne (Guyana Perancis) dan meminta suaka politik kepada pemerintah setempat.
Pemerintah militer diakhiri dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum pada bulan November 1987, yang telah mengembalikan kekuasaan pemerintah kepada golongan sipil. Namun demikian, pemerintahan hasil pemilu ini tidak berjalan lama. Pada bulan Desember 1990, pihak militer kembali melancarkan kudeta tidak berdarah yang dikenal dengan sebutan Kudeta Telepon. Akibatnya pemerintah yang demokratis kembali lumpuh. Pihak militer kemudian membentuk Pemerintah Sementara yang salah satu tugasnya adalah mempersiapkan Pemilihan Umum yang demokratis.
Pada bulan Mei 1991, Pemerintah Sementara telah berhasil menyelesaikan tugasnya, yaitu dengan diselenggarakannya Pemilihan Umum, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan militer, karena kemenangan berada di tangan golongan sipil.
Pada bulan September tahun yang sama, telah terbentuk pemerintah yang baru, dan Drs. R.R. Venetiaan terpilih sebagai Presiden dan dengan demikian, maka berakhirlah kekuasaan militer.
Langkah terpenting yang segera diupayakan oleh Pemerintah Venetiaan adalah melanjutkan usaha-usaha ke arah perdamaian yang telah dirintis oleh pemerintah sipil sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan tugas berat bagi pemerintah yang baru terbentuk tersebut, terutama karena kondisi ekonomi dan keuangan Suriname yang sangat memprihatinkan, sebagai akibat dari kemelut politik yang berkepanjangan. Dalam melaksanakan upaya perdamaian tersebut, Presiden R.R. Venetiaan telah membentuk suatu Komisi Khusus yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi terkait lainnya.
Dalam Pemilu bulan Mei 1996 koalisi penguasa New Front (NF) dan Presiden Venetiaan mengalami kekalahan dan pemerintahannya digantikan oleh calon dari oposisi Drs. Jules Wijdenbosch Nationale Demokratische Partij (NDP) dan Radakishun Vooruitstrevende Hervorming Partij (VHP), yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Kemudian pada pemilu yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2000, kekuasaan berhasil diraih kembali oleh kombinasi pengusa New Front yang terdiri dari parpol Nationale Partij Suriname (NPS), VHP, Pertjajah Luhur dan Surinaamse Partij van de Arbeid (SPA). Kemenangan New Front ini mengantarkan kembali R.R. Venetiaan (NPS) ke tampuk kursi kepresidenan dan memimpin Suriname untuk masa 5 tahun (tahun 2000 - 2005). Sebagai Wakil Presiden telah terpilih Jules Rattankoemar Ajodhia dari partai VHP.
POPULASI NEGARA REPUBLIK SURINAME
Populasi Suriname terdiri dari beberapa kelompok minoritas. Kelompok terbesarnya adalah Hindustani, turunan dari imigran abad ke-19 dari India, sekitar 37% dari populasi. Kreol, campuran antara kulit putih dan hitam membentuk sekitar 31 persen, suku Jawa (yang "diangkut" ke sana dari Hindia-Belanda) dan Maroon (turunan dari budak Afrika yang kabur) membentuk 15 dan 10 persen, beurutan. Sisanya merupakan Indian-Amerika, Tionghoa dan kulit putih. Komunitas Yahudi yang kecil yang terdiri dari beberapa keluarga, turunan dari kaum Sefardim yang dulunya lari dari Iberia ke Belanda, juga tinggal di negara ini.
Karena banyaknya kelompok etnis di negara ini, tidak ada agama utama di sini. Kebanyakan Hindustani beragama Hindu, tetapi Islam dan Kristen juga tersebar luas. Kristen merupakan agama dominan dalam kalangan Kreol dan Maroon.
Bahasa Belanda merupakan bahasa resmi di Suriname. Orang Suriname juga berbicara bahasa mereka: Sranang Tongo, bahasa Hindustani, bahasa Jawa Suriname, dan lainnya. Dan juga bahasa asal bahasa Karibia dan bahasa Arawakan, orang Indian Suriname juga bicara bahasa mereka sendiri. Sebagai tambahan bahasa Inggris juga digunakan luas, terutama dalam fasilitas dan toko yang berorientasi turis.
sumber : wikipedia.org

Senin, 13 Desember 2010

10 Stadion Masa Depan Indonesia

1.Stadium Bae Kudus
Kota : Kudus, Jawa Tengah
Dibangun : masih dalam tahap perencanaan
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympic)
Kategori : A
Sejarah Singkat
Proyek yang ditawarkan adalah pembangunan gelanggang olahraga di Kabupaten Kudus yang difokuskan pada penyediaan beberapa fasilitas olah raga yang relatif cukup popular, dan penyediaan fasilitas yang memungkinkan digunakan untuk beberapa cabang olah raga. Pembangunan GOR direncanakan di Kecamatan Bae. Dan diperkirakan dengan biaya investasi 130 milyar Rupiah.(sumber:PMPPT Kab.Kudus
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
2. Stadium Batakan
Kota : Balikpapan, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2008, stadion ini masih dalam tahap pengerjaan.
Kandang : -
Kapasitas : 30.000 kursi.
Tipe stadion : Stadion Ssepakbola Modern.
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Batakan merupakan stadion masa depan dari Persiba Balikpapan. Komplek stadion Balikpapan di Batakan yang akan dibangun oleh Pemkot, kelak akan menjadi sarana olahraga yang mewah dan megah. Di bangun di atas lahan seluas kurang lebih 18 hektare akan berdiri berbagai sarana olahraga dengan standar olimpiade. Fasilitas yang akan dibangun diantaranya stadion sepakbola berkapasitas 30.000 tempat duduk lengkap dengan segala fasilitas pendukung seperti press conference standart FIFA, dua gedung olahraga (GOR) untuk volley ball, bulu tangkis.
Tak hanya itu dii kawasan komplek stadion juga akan dilengkapi dengan lapangan tennis, arena futsal, taman rekreasi, area parkir yang luas, lintasan atletik, kolam resapan dan sportmall yang dilengkapi arena bola basket. Sarana tersebut tentu akan menjadi angin segar bagi pembinaan olahraga di Balikpapan khususnya buat team Persiba Balikpapan.
Namun masyarakat olahraga Balikpapan dan team sepakbola Persiba Balikpapan masih harus bersabar menunggu, untuk bisa memanfaatkan komplek olahraga tersebut, karena diperkirakan membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun untuk menyelesaikan keseluruhan proyek tersebut.
Khusus untuk pembangunan stadion sepakbola pemerintah kota Balikpapan telah menganggarkan dana sekitar Rp 150 miliar. Dan stadion tersebut akan menjadi stadion sepakbola termewah di Indonesia dan salah satu yang terbaik di kawasan Asia Tenggara.
“Untuk stadion sepakbola dibutuh waktu tiga sampai empat tahun, untuk pembangunannya. Tapi dengan sift kerja 24 jam sehari, mudah-mudahan bisa lebih singkat. Sedangkan secara keseluruhan proyek perlu waktu yang lebih lama, karena harus dilakukan secara bertahap untuk menyesuaikan anggaran,” jelas Kasubdin PT.Cipta Karya (Project Main Contractor) Ir. Heronasia Soedarwo, Kamis (19/3).
Menurutnya tahun ini akan segera dilakukan pematangan lahan secara bertahap. Mengingat kondisi tanah yang tidak rata dan areanya sangat luas, pematangan lahan diperkirakan memakan waktu yang cukup lama.
“Pematangan lahan harus dilakukan secara bertahap. Kami juga harus membuat perencanaan teknis lebih dulu, karena kondisi tanahnya tidak rata. Pematangan lahan butuh waktu lama, secara keseluruhan bisa sampai 1 tahun” jelasnya.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondis : A
3. Stadium Dompak

Kota : Tanjung Pinang (Pulau Dompak), Kepulauan Riau
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (perkiraan selesai 2012)
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 Kursi
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori :A
Sejarah Singkat
Stadion Utama Tanjung Pinang ini masih dalam tahap pengerjaan dan diperkirakan selesai tahun 2012 dan natinya menjadi salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
4. Stadium Gede Bage

Kota : Bandung, Jawa Barat
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (perkiraan selesai 2011-2012)
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Gedebage merupakan stadion masa depan Persib Bandung untuk menjalani partai kandang di Kompetisi Liga Indonesia.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
5. Stadium Gelora Bung Tomo

Kota : Surabaya, Jawa Timur
Dibangun : Tahun 2008, stadion ini masih dalam tahap pengerjaan.
Kandang : -
Kapasitas : 50.000 tempat duduk.
Tipe stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat. Jawa Timur yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
6. Stadium Landak

Kota : Kabupaten Ngabang, Kalimantan Barat
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan
Kandang : -
Kapasitas : 30.000 penonton
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion ini nantinya adalah merupakah stadion terbesar di Provinsi Kalimantan Barat.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
7. Stadium Perwija

Kota : Tenggarong, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2007 masih dalam tahap penyelesaian.
Kandang : -
Kapasitas : 35.000 kursi.
Tipe stadion : Stadion Madya (Olimpiq)
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Perjiwa, Tenggarong, penggarapannya baru rampung 50 persen. Jika sudah rampung seratus persen, stadion ini dipastikan akan lebih megah dibanding Stadion Utama Palaran ataupun Senayan. Selain lapangan standar Eropa, stadion ini akan dilengkapi atap model knock down. Atap bisa distel membuka dan menutup secara digital.(sejarah singkat, suber: google.com).
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
8. Stadium Taman BMW

Kota : Jakarta, DKI Jakarta
Dibangun : masih dalam tahap pembangunan (dijadwalkan rampung 2020)
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Modern
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Taman BMW merupakan kandang masa depan klub elit sepakbola Indonesia, yaitu Persija Jakarta. Yang mana stadion ini akan menjadi salah satu stadion sepakbola modern terbaik di Asia. Dapat di bayangkan apabila stadion ini selesai sesuai perencanaan yang telah ada, stadion ini bakal menjadi Allianz Arena nya Indonesia ataupun menyerupai Emirates Stadium yang ada di Inggris. Semoga Terwujud.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
9. Stadion Palaran
Kota : Samarinda, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2005
Kandang : Persisam Putra Samarinda (Super Liga)
Kapasitas : 50.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympiq)
Kategori : A
Event Besar - PON XVII 2008 Kalimantan Timur
Sejarah Singkat
Stadion ini diproyeksikan untuk acara pembukaan dan penutupan PON XVII 2008 Kalimantan Timur. Stadion ini merupakan stadion pertama di Indonesia yang seluruh tempat duduknya memakai kursi penonton. Merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang kapasitasnya kurang lebih 50.000 kursi.
Kondisi Sekarang
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A
10. Stadion Jakabaring
 
Kota : Palembang, Sumatera Selatan
Dibangun : Tahun 2001
Kandang : Sriwijaya FC (Super Liga)
Kapasitas : 40.000 tempat duduk
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A 
Event Besar – PON XVI 2004 Sumatera Selatan
- Piala Asia 2007  

Kondisi Sekarang 
Tribun : B+
Tempat duduk : B+
Fasilitas : A
Rumput : B
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : B+

Semoga pembangunan Stadion tersebut cepat rampung dan berpengaruh positif bagi sepak bola Indonesia....

Minggu, 28 November 2010

application for mobile [jar file]

Klik pada link "4shared" untuk mengunduh file, link ini disambungkan langsung ke 4shared.

nokia file manager [4shared]
SE file manager [4shared]
SE creator theme [4shared]
mobile pdf reader [4shared]
cartoon yourself [4shared]
facewarp [4shared]
google chrome [4shared]
opera mini 5 beta [4shared]
super bluetooth [4shared]
blue ftp [4shared]
paint cad [4shared]
image morpher [4shared]
photosnap mobile [4shared
internet explorer [4shared]
google maps [4shared]
kd player [4shared]
indo-english dictionary [4shared]
jam dunia 3d [4shared]
pengingat sholat adzan [4shared]
ringtone editor [4shared]
tv for mobile [4shared]
grand theft auto [4shared]
excel and word viewer [4shared]
excel mobile [4shared]
mozilla firefox [4shared]
visual radio [4shared]
bolt mobile browse [4shared]
mig 33 [4shared]
explore me [4shared]
power grasp [4shared]
mobile gmail [4shared]
revnx [4shared]
pullface [4shared]
memory up [4shared]
elemental GIF [4shared]

Senin, 15 November 2010

Sedia Kaos Graffiti

    Disini juga menyediakan berbagai macam kaos, jaket, dan busana lainnya, tentunya dengan harga yang terjangkau dan tak ketinggalan jaman. Untuk Kaos, terbuat dari bahan 100 % cotton yang dijamin nyaman saat dipakai dan memper- PD penampilan anda.

    Bukan hanya kaos, disini juga menyediakan berbagai macam busana seperti jaket, sinlet, celana, dan berbagai macam assesorisnya. Kami juga menyediakan kaos dan busana wanita & anak-anak.
 

Rp. 30.000,00 - Rp. 75.000,00

Rp. 15.000,00 - Rp. 50.000,00
RP. 20.000,00 - Rp. 60.000,00
    Kami tidak hanya menawarkan produk yang berkualitas, namun juga kepuasan bagi setiap pembeli. Bagi 80 pemesan/pembeli pertama, kami menyediakan hadia berupa Flash Disk berkapasitas 4 GB & assesoris lain seperti PIN, tas laptop, dan lain-lain.

    Mau lihat?????????.......... ya udah........


Rp. 10.000,00 - Rp. 30.000,00

     *  Untuk assesoris PIN, GRATIS..........



     Jika anda tertarik dan ingin memesan, silakan hubungi 081515911977, atau datangi Toko "GraffiNice" jalan Gajah Diet, nomor 99, Bojonegoro.

Rabu, 03 November 2010

graffiti itu indah

     
     GRAFFITI adalah coretan-coretan pada dinding dengan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata atau simbol serta kalimat tertentu. Pada saat ini alat yang digunakan adalah cat semprot atau pilox.


     GRAFIFTI juga merupakan suatu karya seni, dalam menciptakan suatu karya GRAFFITI, kita dituntut untuk inspiratif dalam menciptakan setiap karakter dan atau gambar yang akan ditorehkan atau digoreskan pada media yang digunakan. Media yang biasa digunakan para bomber (pembuat GRAFFITI) adalah dinding atau di tempat-tempat umum yang biasa dilihat atau dipandang orang, seperti di jalan tol, dinding-dinding di tempat umum, dll.
      
      Selain harus inspiratif, kita juga harus cermat dan teliti dalam proses pengerjaannya. Pada dasarnya, GRAFFITI juga menguji seberapa jauh inspirasi dan kecermatan serta ketelitian dalam setiap bentuk atau hasilnya.
    
     Jika anda ingin menciptakan graffiti secara online, anda dapat menuju ke link berikut :
di sini atau di sini.
    

     Selamat mencoba....... 


<p align="center"><textarea name="code" rows="6" cols="20"> <?xml version="1.0" encoding="UTF-8" ?>
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">
<html xmlns='http://www.w3.org/1999/xhtml' xmlns:b='http://www.google.com/2005/gml/b' xmlns:data='http://www.google.com/2005/gml/data' xmlns:expr='http://www.google.com/2005/gml/expr'>
  <head>
    <b:include data='blog' name='all-head-content'/>
    <title><data:blog.pageTitle/></title>
    <link href='http://i79.photobucket.com/albums/j152/riniaisyah/blogger/icon.gif' rel='Shortcut Icon'/>
    <b:skin><![CDATA[/*
-------------------------------------------------
-------------------------------------------------
Name:     park
Designer: Rini Aisyah
website:  Azzahrah Design http://www.azzahrah.com/
URL:      http://blogger-skin-resources.blogspot.com/
Date:     3 Maret 2008 / 25 Safar 1429 H
------------------------------------------------- */


#navbar-iframe { /* this section hides the nav bar */
  height: 0px;  
  visibility: hidden;   
  display: none;
  }


body {
  background:#ffffff;
  margin:0 auto;
  padding:0;
  color:#666;
  font:70%/1.1em verdana;
  line-height: 1.3em;
  text-align:left;
  }
a:link {
  color:#B79156;
  text-decoration:none;
  }
a:visited {
  color:#B79156;
  text-decoration:none;
  }
a:hover {
  color:#000;
  text-decoration:underline;
}
.post-body a {
  text-decoration:underline;
  }
a img {
  border-width:0;
  }


/* Header
-------------------------------------------------
 */


#header-wrapper {
  background: url('http://i79.photobucket.com/albums/j152/riniaisyah/blogger/park_header.jpg') no-repeat right top;
  height:440px;
  margin:0;
  text-align:left;
  }
#header { 
  margin:0;
  padding:0 0 0 54px;
  text-align: left;
  }
#header h1 {
  margin:0;
  padding:15px 0 0px;
  font: 180% Verdana;
  font-weight:bold;
  line-height: 1.6em;
  letter-spacing:.2em;
  color:#B79156;
}


#header a {
  color:#336699;
  text-decoration:none;
  }


#header a:hover {
  color:#000;
  text-decoration:underline;
  }


.descriptionwrapper {
  margin:0;
  padding:0;
  letter-spacing:.1em;
  line-height: 1.5em;
  text-align:left;
  font-style:italic;
 }
.descriptionwrapper p {
  margin:0;
  padding:0;
  }


/* Outer-Wrapper
------------------------------------------------- */
#outer-wrapper {
  background:  url('http://i79.photobucket.com/albums/j152/riniaisyah/blogger/park_headerbg.gif') repeat-x;
  width: 100%;
  margin:0 auto;
  padding:0;
  text-align:left;
  }


#main-wrapper {
  background-color: #F9F6F1;
  border: 1px #ccc solid;
  margin-top:-365px;
  margin-left:17px;
  padding:8px;
  float:left;
  width:53%;
  }
#sidebar-wrapper {
  width: 42%;
  margin-top:-65px;
  padding:0 5px 3px 0;
  float:left;
  }
#sidebar-kanan {
  width: 47%;
  margin:0 auto;
  padding:0 0 3px 3px;
  float:right;
  }
#sidebar-kiri {
  width: 47%;
  margin:0 auto;
  padding:0 0 3px 3px;
  float:left;
  }
br {
  clear:both;
  }
.post-body br { 
  clear:none; 
 }


/* Headings
------------------------------------------------- */
h2 {
  margin:1.0em 0 .5em;
  padding:3px 5px;
  background-color:#F9F6F1;
  font-size:12px;
  line-height:1.3em;
  font-weight:normal;
  border-bottom:1px #ccc dashed
  }
#main-wrapper h2 {
  margin:0;
  padding:8px 0 0 0;
  font-size:78%;
  color:#ccc;
  line-height:1em;
  text-align:right;
  }
  
/* Posts
-------------------------------------------------
 */
.post {
  margin:.5em 0 .5em;
  padding-bottom:.7em;
  }
#main .post h3 {
  margin:3px 0 8px 0;
  background-color:#B79156;
  line-height: 1.5em;
  padding: 0 5px;
  font-size:14px;
  color:#fff;
  letter-spacing:.2em;
  font-weight:bold;
}


#main .post h3 a, .post h3 a:visited, .post h3 strong {
  display:block;
  font-size:14px;
  text-decoration:none;
  color:#fff;
  font-weight:bold;
}


#main .post h3 strong, .post h3 a:hover {
  color:#B79156;
  text-decoration:underline;
}


.post p, .post-body {
  margin:0 0 .75em;
  line-height:1.5em;
}


.post-footer {
  margin:.75em 0;
  padding:0 0 5px 0;
  color:#B79156;
  border-bottom: 1px dashed #B79156;
}


.comment-link {
  margin-left:.6em;
  }
.post a img, .post img {
  margin:4px;
  padding:2px;
  border:1px solid #B79156;
  }
.post blockquote {
  margin:1em 17px;
  padding: 3px 8px 0 27px;
  line-height:1.3em;  
  font-style:italic;
  color:#666;
  background: url('http://i79.photobucket.com/albums/j152/riniaisyah/blogger/park_quote.gif') no-repeat;
  }


/* Comments
------------------------------------------------- */
#comments h4 {
  margin:1em 0;
  font-weight: bold;
  line-height: 1.4em;
  text-transform:uppercase;
  letter-spacing:.2em;
  }


#comments-block {
  margin:1em 0 1.5em;
  line-height:1.6em;
  }
#comments-block .comment-author {
  margin:.5em 0;
  }
#comments-block .comment-body {
  margin:.25em 0 0;
  }
#comments-block .comment-footer {
  margin:-.25em 0 2em;
  line-height: 1.4em;
  text-transform:uppercase;
  letter-spacing:.1em;
  }
#comments-block .comment-body p {
  margin:0 0 .75em;
  }
.deleted-comment {
  color:gray;
  }


#blog-pager-newer-link {
  float: left;
 }

#blog-pager-older-link {
  float: right;
 }


#blog-pager { 
  text-align: center;
 }


.feed-links {
  clear: both;
  line-height: 2.5em;
}


/* Sidebar Content
------------------------------------------------- */
#sidebar-wrapper p {
  padding-left:10px;
  }
#sidebar-wrapper  ul {
  list-style:none;
  margin:0;
  padding:0;
  line-height:1.5em;
}
#sidebar-wrapper ul li {
  background:  url('http://i79.photobucket.com/albums/j152/riniaisyah/blogger/park_item.gif') no-repeat;
  margin:0;
  padding:0 0 .25em 14px;
  line-height:1.5em;
  }


#sidebar-wrapper  .widget, .main .widget { 
  margin:0 0 .5em;
  padding:0 0 .5em;
 }


.main .Blog { 
  border-bottom-width: 0;
}
#ArchiveList {
  margin:0;
  padding-left:12px;
  }


/* Profile 
------------------------------------------------- */
.profile-img { 
  float: left;
  margin: 0 5px 5px 0;
  padding: 2px;
  border: 1px solid #E8DDCD;
}


.profile-data {
  margin:0;
  font-weight: bold;
}


.profile-datablock { 
  margin:.5em 0 .5em;
}


.profile-textblock { 
  margin: 0.5em 0;
  line-height: 1.3em;
}


.profile-link { 
  text-transform: uppercase;
  letter-spacing: .1em;
}


/* Footer
------------------------------------------------- */
#footer {
  width:770px;
  height:30px;
  clear:both;
  margin:0 auto;
  padding:0;
  }
#footer {
  margin:0;
  padding-top:40px;
  }
#lower-body {
  margin:0 auto;
  padding:0;
  line-height: 1.6em;
  text-align:center;
  color:#B79156;
  }
#credits {
  margin:0;
  padding-left:12px;
  font-size:11px;
  }
/** Page structure tweaks for layout editor wireframe */
body#layout #header { 
  margin-left: 0px;
  margin-right: 0px;
}


]]></b:skin>
<link href='http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/11.gif' rel='shortcut icon'/>


</head>


<body>
  <div id='outer-wrapper'>


<div id='header-wrapper'>
<b:section class='header' id='header' maxwidgets='1' showaddelement='no'>
<b:widget id='Header1' locked='true' title='Afhri Blog (Header)' type='Header'/>
</b:section> 
</div>


<div id='main-wrapper'>
<b:section class='main' id='main' showaddelement='no'>
<b:widget id='HTML4' locked='false' title='TRANSLATE THIS BLOG INTO..' type='HTML'/>
<b:widget id='Gadget1' locked='false' title='Search' type='Gadget'/>
<b:widget id='Blog1' locked='true' title='Posting Blog' type='Blog'/>
<b:widget id='HTML2' locked='false' title='Tag Tambahan' type='HTML'/>
</b:section>
</div>


<div id='sidebar-wrapper'>


<div id='sidebar-kiri'>
<b:section class='sidebar-kiri' id='sidebarkiri' preferred='yes'>
<b:widget id='HTML5' locked='false' title='' type='HTML'/>
<b:widget id='Label1' locked='false' title='Labels' type='Label'/>
<b:widget id='BlogArchive1' locked='false' title='Archives' type='BlogArchive'/>
<b:widget id='Poll1' locked='false' title='reflek' type='Poll'/>
<b:widget id='LinkList2' locked='false' title='Menu Link' type='LinkList'/>
<b:widget id='HTML6' locked='false' title='ChatBox' type='HTML'/>
<b:widget id='Attribution1' locked='true' title='' type='Attribution'/>
</b:section>  
</div>


<div id='sidebar-kanan'> 
<b:section class='sidebar-right' id='sidebarkanan' preferred='yes'>
<b:widget id='HTML3' locked='false' title='Ingat Waktu Anda..' type='HTML'/>
<b:widget id='Profile1' locked='false' title='About Me' type='Profile'/>
<b:widget id='HTML1' locked='false' title='Pilih Bahasa' type='HTML'/>
<b:widget id='LinkList1' locked='false' title='Shortcuts' type='LinkList'/>
</b:section> 
<h2>Credits</h2>
Skin Design By:<br/>
<p><a href='http://www.azzahrah.com/' target='_blank'><img alt='Designed by Rini Aisyah' border='0' src='http://i79.photobucket.com/albums/j152/riniaisyah/logo-bunga.gif'/></a><br/>  
<a href='http://www.blogger.com'><img alt='Powered by Blogger' src='http://buttons.blogger.com/bloggerbutton1.gif'/></a></p>
</div>


</div>
</div>
</body>
</html>
                </textarea></p>

Youtube Channel